“ICON” LAHIRKAN PRODUK KREATIF MAHASISWA

Tantangan kedepan bagi bangsa Indonesia semakin berat. Setelah disetujuinya ASEAN Economics Community (AEC) 2015 oleh seluruh negara di ASEAN termasuk Indonesia, generasi muda sepatutnya mencari peluang sekaligus mencari solusi atas ancaman-ancaman yang sangat mungkin terjadi. ASEAN Economic Community akan terdiri dari lima elemen inti yang akan disoroti yakni aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas modal dan aliran tenaga kerja terampil. Seluruh elemen inti tersebut bisa saja mengakibatkan ancaman tersendiri bagi Indonesia karena Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar di ASEAN yang artinya akan menjadi sasaran utama pasar ASEAN.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kompetisi karya tulis ilmiah Innovation Contest (ICON). ICON merupakan agenda tahunan UKMF KRISTAL Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, yang tahun 2014 ini telah ketiga kalinya diselenggarakan. Innovation Contest (ICON) adalah kompetisi karya tulis ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang tahun ini memiliki tema “Pengembangan Produk Kreatif dan Inovatif dalam Menghadapi ASEAN Economics Community 2015”. Rangkaian acara diselenggarakan dari tanggal 2 - 4 Mei 2014, yang terdiri dari acara technical meeting, presentasi karya tulis, dan fieldtrip.

Sebelumnya pada tanggal 24 April 2014 telah diumumkan 15 tim yang lolos ke tahap final dan diundang untuk mempresentasikan karyanya di hadapan juri. Tim yang lolos tersebut terdiri dari satu tim dari Universitas Negeri Padang, dua tim dari Universitas Tanjungpura, satu tim dari Institut Pertanian Bogor, empat tim dari Universitas Brawijaya, tiga tim dari Universitas Negeri Yogyakarta, satu tim dari Universitas Gadjah Mada, satu tim Universitas Pendidikan Ganesha, satu tim dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan satu tim dari Universitas Negeri Semarang.

Sesi acara presentasi pada hari kedua, Sabtu (3/5) dibuka dengan sambutan dari Dyna Herlina Suwarto, M.Sc. selaku pembimbing UKMF KRISTAL FE UNY sekaligus membuka acara Innovation Contest 2014 secara resmi. Dalam sambutannya, Dyna menyampaikan kabar yang membuat miris. “Dulu Indonesia ada pada peringkat kedua di negara ASEAN yang memiliki produk paling kompetitif. Tetapi, sekarang ternyata malah turun menjadi peringkat keempat ASEAN,” ungkapnya. Dyna juga menambahkan bahwa adanya ICON adalah untuk melahirkan bibit-bibit generasi muda yang kreatif dalam upaya mengembangkan produk yang berdaya saing tinggi.

Acara dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua UKMF KRISTAL, Arin Pranesti. Beliau menyampaikan permasalahan terkait free flows of goods. “Nantinya pada tahun 2015, produk-produk dari semua negara di ASEAN akan bebas keluar masuk. Itu artinya kita juga bisa mengekspor dan mengimpor barang dari dan ke negara lain dengan bebas,” terangnya. Menurutnya hal itu memang menjadi peluang bagi Indonesia, namun di samping itu ternyata free flows of goods ini dapat mengakibatkan ancaman yang sangat serius bagi bangsa Indonesia. “Ancaman itu datang dari produk luar negeri yang akan membanjiri pasar di Indonesia, ketika produk kita kurang memiliki keunggulan kompetitif maka kita akan kalah,” tambah Arin.

Adapun juri ICON antara lain Ir. Polin MW Napitupulu, M.Si., Losina Purnastuti, M.Ec. Dev.Ph.D , dan Ghifari Yuristiadhi, SS. Juara pertama diraih tim yang diketuai oleh Ida Mursyidah dari Institut Pertanian Bogor dengan produknya “CAPRES” (Centong Analaog Praktis), juara kedua diraih tim yang diketuai oleh Rusmeianto dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan produknya “Minimarisu” (Desain Tempat Tidur Minimalis) dan juara ketiga diraih tim yang diketuai oleh Nurul Haqiqi dengan produknya “Deodoran Emut”.

Ketua Panitia, Zahra Nurda’Ali menyampaikan banyak terimakasih kepada finalis atas antusiasme dan partisipasinya untuk mengikuti ICON 2014 ini “Saya mewakili panitia ingin mengucapkan terimakasih atas partisipasinya, mudah-mudahan produk yang sudah dikembangkan akan mampu diimplementasikan di kehidupan masyarakat,” ujarnya. (fadhli)