PENELITIAN

Teliti Perilaku Ekonomi Masyarakat Muslim, Mustofa Raih Gelar Doktor

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY, Dr. Mustofa, M.Sc. meraih gelar doktor pada prodi Perekonomian Islam dan Industri Halal Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah upacara yudisium kelulusan pada 31 Januari 2023 lalu. Mustofa mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengaruh Religiositas dan Pendidikan terhadap Perilaku Ekonomi Masyarakat Muslim di Indonesia" bersama Prof. Dr. Catur Sugiyanto, MA (Promotor) dan Akhmad Akbar Susamto, SE., M.Phil., Ph.D. (Ko-Promotor) pada Selasa (10/1) lalu. Disertasi ini berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji, yakni Dr. Reni Rosari, M.B.A., Evita Hanie Pangaribowo, S.E., MIDEc., Ph.D., Prof. Dr. Samsubar Saleh, M.Soc.Sc., dan Prof. Rizal Yaya, SE., M.Sc., Ph.D., CA., Akt..

Terdapat 6 perilaku ekonomi yang dibahas dalam disertasinya, antara lain preferensi redistribusi, kepatuhan pajak, perilaku risiko, perilaku bekerja, perilaku merokok, dan partisipasi arisan. Enam perilaku ekonomi tersebut memiliki preferensi perilaku yang tidak konsisten atau perilaku yang tidak rasional.

Mustofa menyatakan, perilaku ekonomi masyarakat muslim bukan hanya dilandasi oleh rasionalitas tapi juga didasari oleh emosi, latar belakang individu, adat kebiasaan, serta keyakinan (religiositas) yang sering bertentang dengan rasionalitas.

Dosen Departemen Pendidikan Ekonomi FEB UNY itu menyimpulkan bahwa pemerintah perlu memperhatikan aspek religiositas dalam mengoptimalkan pembangunan ekonomi Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah dengan tokoh-tokoh agama diperlukan untuk efektivitas kebijakan. (mstf/fdhl)

ICEBESS- ACOMC: Mengungkap Konsep Baru Pendidikan dan Bisnis

Sebagai wujud pengembangan keilmuan di bidang ekonomi, bisnis, dan pendidikan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan seminar internasional ICEBESS dan ACOMC 2022 pada Sabtu (15/10) lalu. Sebagaimana dilaporkan Ketua Panitia, Penny Rahmawaty, M.Si., kegiatan ini diikuti lebih dari 700 peserta dari seluruh dunia secara luring dan daring. ICEBESS dan ACOMC merupakan platform utama untuk mempresentasikan hasil penelitian baru dan kreatif di bidang ekonomi, akuntansi, pendidikan, serta manajemen baik teoretis maupun terapan. Konferensi ini mempertemukan para peneliti, ilmuwan, dan mahasiswa dalam bidang minat ekonomi dan bisnis dari seluruh dunia.

Dalam sambutannya mengawali acara, Dekan FE UNY Dr. Siswanto menyatakan bahwa FE UNY berkomitmen dalam isu-isu pendidikan sekaligus juga ekonomi dan bisnis yang dalam dua tahun ini telah banyak terdampak pandemi. Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Siswantoyo menegaskan harapannya bahwa dengan seminar ini, para praktisi, dosen, dan mahasiswa dapat bertukar pikiran serta merumuskan berbagai konsep dan teori yang menjadi dasar bagi penelitian ataupun kerjasama lainnya di masa depan.

Kegiatan seminar internasional ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ben-Roy Do, Ph.D. dari Fu Jen Catholic University (Taiwan), Fitra Roman Cahaya, Ph.D. (University of Essex, England), dan Mahendra Adhi Nugroho, Ph.D. (Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia). Seminar internasional ini menanggapi isu-isu yang terkait dengan dampaknya terhadap ekonomi, manajemen, akuntansi, dan pendidikan. Tema seminar tahun ini adalah “Konsep Baru Pendidikan dan Bisnis: Tantangan bagi Akademisi dan Praktisi”, di mana perekonomian global tahun 2022 menghadapi peningkatan risiko perubahan lingkungan pandemi. Oleh karena itu, ICEBESS-ACOMC terus berupaya mengajak para akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk merespon isu tersebut.

Kegiatan seminar internasional ICEBESS-ACOMC ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sejak tahun 2014 dan telah menghadirkan banyak pembicara dari seluruh dunia. Seminar internasional ini diharapkan dapat menjadi ajang berbagi ilmu dan pengetahuan bagi seluruh peneliti dan dapat memberikan kontribusi nyata pada pengembangan keilmuan khususnya bidang ekonomi, pendidikan, akuntansi dan manajemen. Kegiatan ini juga melibatkan sebelas universitas lain sebagai co-host serta 120 artikel yang dipresentasikan dalam sesi pararel. (lina/fdhl-ed:lia)

Jairus dkk. Kreasikan Oat Bar dari Kacang Tunggak

Kacang tunggak adalah salah satu makanan sehat yang banyak mengandung protein. Namun popularitasnya masih kalah dengan kacang kedelai. Kandungan proteinnya yang tinggi ini dapat membantu proses penyembuhan luka dengan lebih cepat. Guna mengenalkan kacang tunggak sebagai salah satu alternatif bahan pangan sehat kepada generasi milenial, sekelompok mahasiswa UNY menciptakan inovasi makanan sehat berupa oat bar dengan berbahan dasar kacang tunggak. 

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan UNY yang diketuai oleh mahasiswa D4 Manajemen Pemasaran, Jairus Asher Purdy memproduksi makanan ringan yang diberi nama Oabean Milky. Tim ini beranggotakan mahasiswa lintas fakultas yaitu Hilal Fahrul Hamam (D4 Teknik Elektro), Krisanti Dhiaz Ayuni (S1 Pendidikan Bahasa Inggris), Ayyasy Fathan (S1 Teknologi Pendidikan), dan Intan Diah Kusuma (S1 Pendidikan Teknik Boga).

Jairus atau akrab disapa Jai menjelaskan kacang tunggak menjadi pilihan mereka karena kandungan proteinnya yang tinggi seperti kacang kedelai, tetapi masih kurang diminati.

Sejauh ini, kacang tunggak hanya dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan tradisional dan kurang diminati generasi milenial.

“Kami mengambil protein sesuai tagar #PenuhiTunggakanProteinmu. Dari protein itu kita fokus untuk mempercepat regenerasi luka karena protein itu dapat membentuk jaringan,” jelasnya.

Produk Oabean Milky ini mengambil bentuk oat bar yang kini merupakan salah satu cemilan kekinian dan dipadukan dengan bahan-bahan lainnya, seperti kurma, oat, almond, madu, coklat, dan kismis. Produk ini telah dijual secara online dan offline.

“Kami juga telah terdaftar PI-RT dan NIB,” ujarnya. (fdhl-ed:lia)

INOVASI GANTUNGAN KUNCI BERMODEL HEWAN ENDEMIK INDONESIA KARYA MAHASISWA UNY

Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) 2020 UNY dengan anggota Nila Rosita Sari (mahasiswa Fakultas Ekonomi, 2018), Silfani (FMIPA, 2018), Kapabihi (FMIPA, 2017), Adhit Pungkas Sulistyo (FT, 2017), dan Zulkaisi Dwi Pangarso (FMIPA, 2016) di bawah bimbingan Penny Rahmawaty, S.E., M.Si. merancang sebuah inovasi produk gantungan kunci sebagai solusi keamanan kunci yang diberi nama Smart Key Chain Indonesia (SKCI).

SKCI memiliki sisi praktis sebagai sistem keamanan kunci dan sisi estetik sebagai satu-satunya gantungan kunci yang memiliki nilai edukatif bermodel hewan endemik. Keunggulan lain SKCI yaitu multiguna dapat dijadikan gantungan kunci apapun khususnya kunci kendaraan dan efektif karena terkoneksi langsung dengan gawai yang selalu kita bawa.

Sistem kerja SKCI yaitu terintegrasi dengan sistem Bluetooth serta IoT dan akan berbunyi ketika sang pemilik jauh dari kuncinya. Nantinya, pemilik juga akan mendapatkan notifikasi sebagai tanda bahwa barang atau kunci kendaraan tertinggal. Sehingga dengan SKCI semua kunci menjadi aman dan kita tidak perlu khawatir lagi mengalami ketertinggalan dan kehilangan kunci. SKCI? Solusi keamanan kunci, menjaga kunci nyamankan hati. 

Fauzi dan Dery Angkat Nilai Limbah Tulang Tuna

Akhmad Fauzi Sugiharto, mahasiswa dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2017 bersama Muhammad Dery Prakoso dari prodi Kimia FMIPA UNY (2016) berhasil memenangkan dua kategori dalam kompetisi nasional Business Plan Management Economic Event 2019 "The Next Young Entrepreneur" yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Minggu (29/9).

Fauzi dan Dery meraih Juara 3 dan sekaligus sebagai Juara Favorit dalam ajang tersebut. Mereka mengangkat produk Tulang Tuna Crackers, produk olahan dari pemanfaatan limbah tulang ikan tuna guna meningkatkan pemberdayaan limbah serta meningkatkan UMKM di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kompetisi Business Plan Management Economic Event 2019 ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan para mahasiswa khususnya sense of business, serta menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Universitas Pendidikan Ganesha menyediakan ruang untuk memperluas jejaring antarpelaku bisnis, khususnya antara wirausaha pemula. (fadhli/hadi)

HANDBODY LOTION DARI KULIT KAKAO

Indonesia terletak di daerah tropis, di mana banyak menghasilkan tanaman hasil pertanian, salah satunya tanaman kakao. Kakao menghasilkan limbah organik berupa kulit tetapi kurang memiliki nilai ekonomis dan cepat mengalami pembusukan yang menimbulkan masalah lingkungan. Dalam masyarakat kulit kakao belum dimanfaatkan secara optimal, biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos saja, oleh karena itu, perlu adanya inovasi baru dalam mengolah kulit kakao. Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY mengubah kulit kakao menjadi handbody lotion yang lebih efisien dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Jamaluddin Siregar prodi Matematika, Wahyuni Eka Maryati prodi Pendidikan Matematika, Yuliari Suprihatin dan Zamhariroh Marsa Fajarwati prodi Kimia, serta Kharisma Nanda Putri Permatasari prodi D3 Akuntansi menciptakan handbody lotion dengan bahan baku kulit kakao diharapkan dapat menciptakan inovasi yang dapat melembabkan kulit kering melalui bahan alami yang belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Jamaluddin Siregar, kulit kakao memiliki kandungan air yang tinggi mencapai 85%, lemak 11,80%, BETN 34,90% dan Polifenol. “Polifenol dalam kakao dapat memperlambat penuaan dini dan melancarkan peredaran darah,” kata Jamaluddin. Selain itu kakao mengandung vitamin A dan E yang sangat berguna untuk mengangkat sel kulit mati. Wahyuni Eka Maryati menambahkan, pada suhu udara yang panas kulit cenderung bermasalah, seperti kulit kering dan hitam karena terpapar sinar matahari. Penggunaan kosmetik yang berfungsi untuk merawat kulit sangat diperlukan. Banyak masyarakat khususnya para wanita yang ingin tetap terlihat cantik dengan kulit bersih, lembut, dan putih. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggunakan handbody lotion. Handbody lotion merupakan suatu sediaan kosmetik berbentuk emulsi cair yang digunakan pada daerah tangan dan tubuh dengan tujuan melembabkan dan melembutkan kulit. “Kami membuat handbody lotion dari kulit kakao yang diberi nama Lomaca yang merupakan kepanjangan dari Lotion Theobroma Cacao L.,” papar Wahyuni.

Menurut Yuliari Suprihatin tahap pembuatan Lomaca terdiri dari dua tahap. “Pertama kali kulit kakao dibuat ekstraknya dan kemudian baru dibuat lotionnya,” kata Yuliari. Untuk pembuatan ekstrak, kulit kakao direndam etanol lalu ditutup aluminium foil selama 3 hari. Kemudian disaring dan menghasilkan ampas 1 dan filtrat 1. Ampas 1 diberi etanol lalu ditutup aluminium foil selama 2 hari, kemudian disaring dan menghasilkan ampas 2 dan filtrat 2. Filtrat 1 dan 2 dicampur pada suhu 400 Celcius menjadi ekstrak kental. Pembuatan lotionnya terdiri dari campuran ekstrak kakao, lemak kakao, minyak zaitun, setil alkohol dan bahan lain dipanaskan dalam penangas air hingga lemak meleleh. Campuran lalu dikocok sampai homogen dan didinginkan pada suhu ruang. Setelah dingin ditambahkan zat pengawet atau polifenol. Lomaca siap digunakan. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2019. (Dedy)

ATASI BAU KAKI DENGAN LOTION DARI KULIT SALAK

Bau kaki merupakan masalah yang sangat mengganggu penampilan. Hal ini menyebabkan penampilan menjadi kurang percaya diri khususnya saat menggunakan sepatu, terutama sepatu tertutup. Keadaan kaki yang tertutup serta didukung suhu yang tinggi atau panas dapat menjadi salah satu faktor timbulnya masalah pada kaki, salah satunya adalah bau tidak sedap atau bau kaki. Untuk mengatasinya di pasaran banyak tersedia penghilang bau kaki bentuk spray, bedak, dan lain-lain. Namun produk tersebut memiliki kelemahan pada aspek harga yang tergolong mahal dan penggunaan yang tidak efisien. Sekelompok mahasiswa UNY mencetuskan ide untuk membuat deodoran untuk mengatasi bau kaki sekaligus kulit kering menggunakan bahan alami yaitu kulit buah salak. Mereka adalah Aditia Pramudia Sunandar dan Rahmanisa Laila Fitri prodi pendidikan biologi, Asmi Aris prodi pendidikan kimia, Muhammad Abdurrahman Mukhlis prodi akuntansi serta Putri Matsya Sabilla prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Menurut Aditia Pramudia Sunandar digunakannya kulit buah salak karena mengandung senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid. “Senyawa flavonoid dikenal sebagai senyawa yang dapat menjadi antibakteri” kata Aditia “Padahal bau kaki muncul karena keringat yang bercampur dengan bakteri pada daerah telapak kaki”. Rahmanisa Laila Fitri menambahkan bahwa bau kaki dipicu oleh kondisi kaki yang lembab dan bakteri. Senyawa flavonoid, saponin, dan tanin pada salak berpotensi untuk digunakan sebagai pencegah dan penghilang bakteri pada kaki bersepatu. “Ketersediaan bahan baku dan melimpahnya jenis-jenis tanaman salak menjadi pendorong dibukanya usaha Cadeo (Salacca zalacca Deodorant) sebagai obat herbal solusi bau kaki dan kulit kering” katanya.

Asmi Aris mengemukakan cara membuat deodoran Cadeo. “Pertama kali dibuatlah ekstrak kulit salah pondoh” kata Asmi Aris. Caranya kulit salak pondoh dikeringkan selama 5 hari lalu direndam dan ditempatkan dalam wadah bertutup aluminium foil selama 3 hari. Lalu disaring dan menghasilkan filtrat 1 dan ampas 1. Ampas 1 diberi etanol dan ditutup menggunakan aluminium foil selama 2 hari dan dikeringkan. Ini menghasilkan filtrat 2 dan ampas 2. Kemudian filtrat 1 dan 2 dicampurkan dan dievaporasi dengan vacuum evaporator bersuhu 600 Celcius. Kemudian diuapkan dengan waterbath bersuhu sama dan jadilah ekstrak kulit salak pondoh. Ekstrak ini diemulsifikasi dengan tambahan sukrosa, Na Benzoat, peppermint oil, lavender essential oil, mocca oil dan akuades lalu diaduk. Jadilah lotion kental yang disimpan dalam suhu kamar selama 1 hari. Lotion kental ini ditimbang sebanyak 80 ml dan 150 ml lalu dimasukkan wadah botol. Lotion herbal Cadeo siap dipasarkan.

Putri Matsya Sabilla menjelaskan Cadeo didesain untuk cepat kering dan tidak meninggalkan bekas sehingga nyaman ketika digunakan di kaki. Aroma yang ditawarkan adalah lavender, mint, dan mocca. Produk ini dapat digunakan untuk kaki yang beralas kaki maupun tidak, dengan catatan, saat menggunakan produk, pengguna menunggu spray sampai kering dan merata sebelum memakai alas kaki. Karya mahasiswa ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan tahun 2019. (Dedy)

 

Generasi Cerdas Keuangan - OJK DIY Selenggarakan Sosialisasi Literasi Keuangan bagi Generasi Milenial

Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY) bekerjasama dengan Generasi Cerdas Keuangan (GCK) menyelenggarakan sosialisasi literasi keuangan dengan tema “Sosialisasi Literasi Keuangan: Membangun Generasi Milenial yang Cerdas Finansial”. Acara yang berlangsung di Eastparc Hotel Yogyakarta beberapa waktu lalu tersebut diikuti lebih dari 100 mahasiswa program S1 dan S2 dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.

Beberapa materi yang disampaikan di antaranya: (1) pengenalan tugas dan fungsi OJK bidang edukasi dan perlindungan konsumen disampaikan oleh bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) OJK DIY; (2) perkembangan akses keuangan di era keuangan digital disampaikan oleh Dr. Y. Sri Susilo dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI); (3) pengelolaan keuangan bagi generasi milenial disampaikan oleh Dr. Ratna Candra Sari, M. Si selaku direktur GCK sekaligus tim riset literasi keuangan FE UNY; dan (4) peran perbankan di era keuangan digital disampaikan oleh Daes Luriatmoko dari PT. BNI (Persero), Tbk.

Sosialisasi literasi keuangan penting dilakukan terlebih kepada para mahasiswa. Berdasarkan data yang disampaikan oleh tim bidang edukasi dan perlindungan konsumen DIY, indeks literasi sektor keuangan DIY berada pada angka 38,55 %. Angka tersebut secara nasional tertinggi ketiga setelah DKI Jakarta (40,00 %) dan Jawa Barat (38,70 %).

Diselenggarakannya sosialisasi literasi keuangan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan para mahasiswa terkait lembaga jasa keuangan, produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risikonya, hak dan kewajiban terkait produk jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk jasa keuangan. Jika pengetahuan seputar literasi keuangan semakin baik, maka diharapkan juga akan berimbas pada pengelolaan keuangan pribadi yang semakin baik pula. (mis/fad)

Mahasiswa UNY Ciptakan Gantungan Kunci Berbasis Teknologi untuk Keamanan

Keamanan merupakan hal penting yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Maraknya kriminalitas seperti pencurian, perampokan hingga penculikan sangat meresahkan masyarakat. Berbagai upaya pencegahan dan antisipasi sudah dilakukan seperti pemasangan CCTV, Penjaga Keamanan (Satpam) namun tindakan kejahatan masih saja terjadi. Sedangkan tak sedikit pelaku yang tidak berhasil ditangkap karena minimnya informasi mengenai pelaku kejahatan tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut lahirlah ide yang dicetuskan oleh mahasiswa UNY di antaranya Mohammad Giffari Anta Pradana (Pend. Teknik Elektronika, Fakultas Teknik), Ridho Prasakti (P. Teknik Elektronika FT), Ghina Julia Syasmi (P. Teknik Informatika FT), Khusnul Khotimah (Pend. Ekonomi Fakultas Ekonomi) dan Wahidya Difta Sunanda (Manajemen FE) untuk membuat alat keamanan berupa gantungan kunci unik dengan karakter kartun namun memiliki teknologi yang mampu membantu memberikan informasi saat benda berharga kita seperti tas dan kendaraan diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab atau saat kita kehilangan jejak kakek-nenek kita yang sudah pikun atau anak-anak yang pergi tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Alat keamanan berbasis teknologi tersebut bernama Indostech (Indonesian Security Technology) yang kini dibawa berkompetisi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K) 2018. Dilengkapi fitur Bluetooth 4.0, Micro USB 5V, GPS NEO-6M, Baterai Li-Po 150mAh yang mampu bertahan hingga 3 hari dan fitur sinkronisasi akun di mana gantungan kunci ini akan terkoneksi dengan smartphone yang sudah dipasang aplikasi Indostech.

Cara kerja alat ini adalah dengan memberi informasi di mana gantungan kunci tersebut berada, dan bisa membunyikan alarm di gantungan kunci tersebut. Semua ini bisa diakses melalui aplikasi tersebut. Dengan alat ini, barang yang hilang atau orang yang kita cari akan lebih mudah ditemukan.

Penemuan ini tak sekedar memberi andil dalam hal keamanan saja namun juga ekonomi. Karena Indostech bergerak di bidang kewirausahan yang nantinya jika semakin berkembang akan menambah lapangan pekerjaan di Indonesia bersama Startup-startup lainnya. (dift/fadhli)

Tumbuhkan Kesadaran Administrasi melalui Program Gametrasi

Desa Keblukan, Kecamatan Kaloran adalah salah satu bagian dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Desa tersebut mempunyai potensi pemuda-pemudi yang bersatu dalam organisasi karang taruna yang setiap dusunnya berdiri sendiri. Akan tetapi kegiatan administrasi korespondensi dan manajemen kearsipan pada setiap organisasi belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan anggota organisasi mengenai pembuatan surat dan penyimpanan dokumen secara baik dan benar. Hambatan tersebut tentu menimbulkan masalah dalam menjalankan roda administrasi. Inilah yang mendorong mahasiswa FE UNY yaitu Khurotul Ayun, Ria Anggraini, dan Yulia Dewi Nuprita dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran serta Maria Tri Cahyani dari prodi Pendidikan Akuntansi menggagas Gerakan Melek Administrasi (Gametrasi). Gametrasi merupakan program pelatihan surat menyurat dan kearsipan yang diperuntukkan bagi anggota organisasi karang taruna. Program Gametrasi berada di bawah bimbingan dosen Dr. Sutirman, M.Pd. Peserta Program Gametrasi terdiri dari perwakilan anggota karang taruna tiap dusun yang terdiri dari empat dusun, yaitu: Dusun Watu Kodok, Dusun Gembolan, Dusun Keblukan dan Dusun Ngajaran.

Pelatihan Gametrasi diadakan di Aula Belakang Balai Desa Keblukan. Saat pelatihan tanggal 4 Juli 2018, materi yang diajarkan tentang kearsipan. Peserta dikenalkan pada berbagai macam alat pengarsip dokumen, di antaranya: ordner, guide, stopmap, dan alat tulis kantor. Antusiasme yang tinggi nampak di wajah peserta, dengan semangat memperhatikan langkah-langkah mengarsip dokumen yang diajarkan lewat tutorial oleh salah satu pelaksana Program Gametrasi.

Tidak hanya pelatihan kearsipan, peserta juga diajarkan cara menulis surat yang baik dan benar sesuai dengan ilmu administrasi perkantoran. Materi tidak hanya berasal dari tim pelaksana, tetapi juga dari peserta pelatihan. Peserta pelatihan tak sungkan untuk berbagi masalah yang dialami ketika membuat surat untuk dibahas sebagai materi.

"Saya sangat terbantu dengan adanya Program Gametrasi ini. Saya belum pernah menerima pelatihan mengenai cara membuat surat yang baik dan benar. Di program ini saya diajari membuat surat untuk keperluan organisasi dari awal, mulai dari kop surat hingga kerangka surat. Program ini sangat menambah wawasan dan pengalaman kita (anggota Karang Taruna),” ujar Putri Indriyani, salah satu peserta pelatihan dari Dusun Gembolan. Sesuai dengan slogannya, "Good Administration for Good Organization", diharapkan melalui program ini administrasi di karang taruna dapat menjadi lebih baik lagi sehingga turut meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Program Gametrasi berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat Tahun 2018. (fadhli)

Pages