pelatihan

FE UNY Gembleng Calon Pemimpin Masa Depan

FE UNY menyelenggarakan Latihan Kreativitas dan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKKMM) bagi pengurus organisasi mahasiswa (ormawa) di FE UNY, Sabtu (9/3). Sejumlah 105 orang pengurus di ormawa fakultas mendapat berbagai materi yang menunjang kreativitas dan keterampilan manajemen mereka. Materi seputar Kepemimpinan, Public Relation dan Keprotokolan, Relationship Skills, Pengelolaan Informasi, serta Pembinaan Karakter dan Manajemen pengurus ormawa disampaikan oleh para pejabat dan dosen di FE UNY. Dekan FE UNY Sugiharsono menyampaikan materi kepemimpinan.

penyerahan PLT Wakil Ketua BEM FE UNYSugiharsono menyatakan, sejauh apapun teknologinya berkembang, tetapi kalau SDM tidak berkarakter, maka teknologi hanya akan dipakai untuk merusak dunia. “Kegiatan ini menjadi salah satu sarana pembinaan karakter SDM. Ada empat C yang diperlukan di era ini, yaitu Creativity, Critical Thinking, Collaboration, dan Communication,” tambahnya.

Selain kepemimpinan, para pengurus ormawa juga diberikan bekal mengenai pengelolaan informasi oleh Eka Ary Wibawa, hubungan masyarakat oleh Kepala Divisi Humas FE Lina Nurhidayati, dan Relationship Skills oleh Adeng Pustikawati, serta pembinaan karakter dan manajemen oleh Wakil Dekan III FE UNY, Isroah. Selain itu, diselenggarakan juga penyerahan penanggung jawab sementara Wakil Ketua BEM FE kepada Farida Marniti. (fadhli)

FE Siapkan Lulusan Melek Dunia Kerja

Setelah menempuh dunia perkuliahan selama empat tahun bagi mahasiswa S1 dan tiga tahun bagi mahasiswa D3, mahasiswa tersebut akan menyandang gelar sarjana sesuai dengan program studi yang mereka jalani. Ketika dunia perkuliahan sudah berakhir, perlu adanya bekal tersendiri bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan tugas akhir dan akan melaksanakan wisuda untuk menghadapi dunia pekerjaan. Fakultas Ekonomi (FE) UNY memberikan kontribusi terhadap kesiapan mahasiswa calon wisudawan untuk memahami dunia pekerjaan melalui pelatihan pengembangan diri dan kiat menembus dunia kerja yang diadakan pada Selasa (19/02) lalu di ruang Auditorium FE UNY pada pukul 08.00 – 12.00 WIB. Acara ini memiliki tema “Mempersiapkan Milenial dalam Menghadapi Dunia Kerja “. Narasumber acara tersebut adalah Noor Fakthurrokhman dan Tantia Hana Putri dari PT Midi Utama Indonesia selaku pemilik usaha Alfamidi. Peserta yang hadir pada acara ini berjumlah 97 mahasiswa dan calon wisudawan.

Pelatihan pengembangan diri dan kiat menembus dunia kerja ini diadakan sejak tahun 2011. Acara ini merupakan acara rutin setiap menjelang wisuda UNY yang diselenggarakan FE UNY. Tujuan diadakannya acara ini untuk membekali calon wisudawan dalam menghadapi dunia pekerjaan. Meskipun target diadakannya acara ini adalah calon wisudawan, namun tidak menutup kemungkinan untuk mahasiswa lain bergabung dalam acara ini.

Lina Nur Hidayati, M.M selaku kepala Humas FE mengatakan bahwa ketika mereka sudah dibekali wawasan seputar dunia kerja, mereka dapat memiliki kepercayaan diri untuk terjun di dunia pekerjaan dan ketika mereka sudah mendapatkan pekerjaan juga bisa berbagi pengalaman untuk yang lainnya. Acara yang rutin diadakan tiap tahun ini tidak hanya mengundang dari perusahaan atau perbankan tetapi alumni dari FE UNY.

Salah satu mahasiswa UNY, Atik berpendapat bahwa acara ini bagus dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa. Menurut Atik, dengan diadakannya acara ini mahasiswa dapat lebih tahu bagaimana cara mempersiapkan diri saat wawancara di dunia kerja, membuat CV dan melatih mental saat wawancara. Semoga dengan adanya pelatihan pengembangan diri dan kiat menembus dunia kerja dan membantu mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan mampu bersaing dengan sarjana yang lain. (Prisca Devina/JK)

Pendidikan yang Menyejahterakan

Kemampuan hardskill ternyata tidak terlalu dibutuhkan untuk dunia kerja jika dibandingkan dengan softskill. Keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, pengaruh, kreativitas, dan karakter profesional jauh lebih penting dibandingkan keterampilan komputer dasar, analisis data, atau pengetahuan bahasa asing. Demikian dipaparkan Arfina Puspitasari, Account Executive Syafa’at Branding & Marcomm, dalam Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, beberapa waktu lalu. Pelatihan diikuti lebih dari 150 peserta mahasiswa FE UNY. Pelatihan dibuka oleh Dekan FE UNY Dr Sugiharsono.

Baik menjadi karyawan ataupun seorang wirausahawan, kemampuan softskill ini tetap menjadi yang terpenting. “Apalagi ketika menjadi pengusaha, seseorang harus memiliki mental. Mereka akan menghidupi banyak orang. Sedangkan saat menjadi karyawan, mereka harus siap menghadapi tekanan atau memenuhi tenggat waktu,” terang Arfina.

Sementara itu, alumni FE UNY yang baru saja lulus S2 dari beasiswa LPDP, Arin Pranesti menceritakan kisahnya berjuang melamar beasiswa LPDP. “Pendidikan bukan hanya mencerdaskan, tapi menyejahterakan. Artinya, makin berkualitas Anda di kampus, maka peluang Anda untuk lebih sejahtera di masa depan makin terbuka,” ungkap Arin yang lulus dari S1 Pendidikan Akuntansi.

Arin menambahkan, jumlah pemilik gelar S3 di Indonesia masih sangat minim. “Indonesia memiliki 23ribu, sedangkan Malaysia 14ribu. Untuk menyamakan jumlah per sejuta penduduk dengan Malaysia, Indonesia perlu memiliki 100ribu orang S3 baru,” tambahnya.

Dalam sambutannya membuka acara Sugiharsono mengatakan, pelatihan ini menjadi bekal yang penting bagi mahasiswa. “Pelatihan ini ibarat parasut yang menjadikan para mahasiswa siap terjun di dunia industri atau pendidikan tingkat lanjut,” ujar Sugiharsono. (fadhli)

Personal Branding: Ketika IPK Tidak Lagi Utama

Kepercayaan diri adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki tenaga kerja profesional. Sebagian besar mahasiswa saat ini masih diliputi rasa kurang percaya diri saat menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, perlu semangat dan daya juang yang tinggi untuk mempersiapkan diri setelah kelulusan. Demikian disampaikan Wakil Dekan III Isroah, M.Si. dalam sambutannya membuka Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja Periode November 2017, Rabu (22/11) lalu. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 lulusan FE UNY yang diwisuda pada November ini. Dosen Program Studi Psikologi UNY Rosita Endang Kusmaryani, M.Si. dan Dosen Pendidikan Ekonomi Supriyanto, M.M. didaulat memberikan motivasi kepada para peserta.

Menurut Rosita, personal branding adalah bagaimana seseorang menciptakan penampakan luar diri kita dengan menggunakan skill, karakter, dan keunikan diri. “Semuanya dikemas menjadi sesuatu yang istimewa yang membedakan kita dengan orang lain. Personal Branding tidak sama dengan pencitraan,” tambah Rosita.

“Saat ini, IPK bukan lagi yang utama. Bahkan saat mencari kerja, tidak cukup hanya dengan mengandalkan profil kita dari universitas ternama, tetapi harus memiliki softskill yang handal dan mendukung dalam pekerjaan kita,” ujarnya.

Sementara Supriyanto menekankan pentingnya karakter yang kuat. “Milikilah cita-cita yang muluk, jangan yang biasa saja. Orang yang sukses adalah orang yang tuli, tidak mendengarkan perkataan orang lain yang cenderung negatif dan pesimis. Milikilah winning characters: komunikatif, proaktif, kooperatif, gigih, cerdas, dan etis,” terang dosen yang juga berwirausaha ini. (fadhli)

Job Hunting FE UNY Agustus 2017: Pentingnya Personal Branding dalam Dunia Usaha

Menjadi wirausahawan berarti memilih kebebasan. Kebebasan menentukan penghasilan sendiri, kebebasan mengatur waktu, dan kebebasan lain yang mungkin tidak dimiliki mereka yang memutuskan bekerja di bawah orang lain. Tetapi hanya sedikit yang berani mengambil pilihan ini. Terkadang, kepepet bisa membuat orang mengerahkan kemampuan terbesarnya. Demikian salah satu yang disampaikan oleh Supriyanto, MM, dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja FE UNY Periode Agustus 2017, Selasa (22/8) kemarin. Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang merupakan calon wisudawan/wisudawati dari FE UNY pada Periode Agustus ini.

Sebagaimana disampaikan Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., pelatihan ini menjadi bekal terakhir fakultas kepada para lulusan. “Baik yang ingin mencari kerja, maupun ingin menciptakan lapangan kerja, atau bahkan meneruskan studi lanjut, akan mendapatkan bekalnya melalui pelatihan ini. Kepercayaan diri menghadapi dunia industri dan persaingan yang ada di dalamnya saat ini mutlak dimiliki setiap orang,” urai Sugiharsono.

Sementara itu, dosen Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY, Kartika Nur Fathiyah, M.Si. menyampaikan dalam materinya bahwa para pencari kerja memang perlu menyiapkan diri sebaik mungkin. “Lowongan kerja banyak, tetapi hanya sedikit yang bisa diterima. Para pelamar perlu memerhatikan prinsip personal branding, karena melamar kerja berarti kita dituntut menampilkan diri sebaik mungkin,” jelas Kartika.

“Pada dasarnya, personal brand yang kuat akan berpengaruh pada kemampuan diri untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat, promosi, dan meningkatkan kemampuan diri secara positif. Pelajari skill-skill unggulan yang menjadikan kita ahli di bidang tertentu, lalu jadilah diri sendiri dan miliki daya beda yang positif dari orang lain,” tambah Kartika.

Supriyanto menambahkan, dengan berwirausaha, seseorang berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada jika hanya menjadi karyawan. “Gaji PNS (Pegawai Negeri Sipil) memang stabil, tapi kalau pengeluarannya banyak, keluarga juga menuntut, bisa jadi gaji tersebut masih kurang. Sementara penghasilan dari wirausaha bisa jauh melebihi gaji seorang PNS. Sekaligus belajar mengatur keuangan dan beramal dengan menghidupi orang lain yang menjadi karyawan kita,” ujarnya. (fadhli)

Mengoptimalkan Media Publikasi bagi Organisasi

Suasana

Dengan semakin berkembangnya zaman, peran media massa semakin besar dalam menyebarkan berbagai informasi. Kini, orang semakin mudah dikenal hanya dengan menampilkan dirinya di media massa. Berbagai macam media tersebut sudah tersedia, baik gratis ataupun berbayar, di sekitar kita. Dengan memanfaatkannya secara optimal, suatu organisasi bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan menerbitkan media massa seperti buletin, majalah, dan memanfaatkan web atau blog sebagai sarana publikasi organisasi, hubungan antara organisasi tersebut dan masyarakat akan lebih erat terjalin. Berlatar belakang ini, Fakultas Ekonomi (FE) UNY melalui Jajaran III Bidang Kemahasiswaan dan Divisi Humas dan Protokol mengadakan Pelatihan Jurnalistik dan Web Master, Sabtu (12/04) lalu.

Bertempat di Ruang Aula FE UNY, acara ini dibuka oleh Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., dan dibersamai Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Dra. Rr. Kumala Sri Wahyu Gahara serta Kepala Divisi Humas FE UNY, Lina Nur Hidayati, M.M. Acara ini diikuti oleh 50 mahasiswa perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa) fakultas dan 5 orang karyawan admin di jurusan/prodi di FE UNY. Pada pelatihan jurnalistik, bertindak selaku pemateri adalah Sismono La Ode, S.S., M.A yang merupakan Redaktur Pelaksana Majalah Pewara Dinamika. Sedangkan pada pelatihan Web Master, Sekretaris Pusat Komputer (Puskom) UNY Kuswari Hernawati, M.Kom menjadi narasumber didampingi Henry Lutfidwianto Susilotomo, S.Pd.T selaku instruktur pada sesi praktik.

Memberikan sambutan dan membuka acara mewakili Dekan, Siswanto mengapresiasi acara pelatihan ini. “Dengan pesatnya perkembangan media, jaringan, dan publikasi, mahasiswa harus bisa mengikuti itu. Dengan media publikasi, suatu organisasi akan lebih dikenal oleh organisasi lainnya. Selain itu, prestasi dari mahasiswa dan organisasi bisa lebih terpublikasi ke masyarakat dengan baik,” terangnya.

Menyinggung masalah jurnalistik, Siswanto berharap, mahasiswa bisa lebih maksimal lagi dalam menerbitkan media publikasi masing-masing ormawa. Selama ini sudah beberapa ormawa yang menerbitkan buletin atau mading secara periodik, namun kurang maksimal dan efektif perannya sebagai corong suara mahasiswa. “Sekarang bukan lagi zamannya berteriak-teriak di depan rektorat. Cukup dengan membuat tulisan, lalu edarkan hingga di meja pejabat,” lanjutnya.

Sismono La Ode menjelaskan, sebelum menerbitkan media, perlu ada perencanaan yang baik. “Memilih bentuk antara buletin, tabloid, atau koran, tidak bisa diputuskan begitu saja. Demikian pula, harus dipikirkan dengan baik apakah akan menerbitkan secara mingguan, dwi mingguan, bulanan, atau yang lainnya,” ungkapnya.

Di ruangan terpisah, Kuswari menuturkan, pihak kampus tidak menentukan secara rinci tampilan bagi web/blog ormawa. “Memang ada arahan untuk menyeragamkan alamat web ormawa agar lebih tertata dan mudah dikontrol. Tapi untuk melakukan itu harus bertahap, tidak bisa sekaligus, karena server di UNY kurang mampu,” ungkapnya. Pelatihan Web Master ini selain ditujukan untuk ormawa, juga untuk membantu karyawan admin dalam mengelola web jurusan. (fadhli)

Pentingnya Peran Protokoler bagi Citra Organisasi

Pak Anwar

Lembaga, institusi, atau organisasi, adalah sebuah sistem. Prinsip utama dari suatu sistem adalah memiliki komponen atau unsur dan terdapat hubungan antarunsur tersebut. Untuk itu, diperlukan aturan agar hubungan antarunsur tersebut menjadi harmonis ketika seluruh unsur dipertemukan dalam satu kesempatan atau situasi tertentu. Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat (UU No 8/1997 diperbarui UU No 9/2010).

Untuk tujuan strategis, peraturan keprotokolan disusun agar wibawa seorang pemimpin, suatu organisasi, atau negara tetap terjaga. Dengan adanya keprotokolan yang terselenggara sesuai aturan, citra pemimpin, organisasi, atau negara tersebut akan tetap baik di mata yang lain. “Jadi bukan berarti ingin lebih tinggi dari Tuhan, segalanya kok harus diatur-atur sedemikian rupa. Ini semata-mata untuk menjaga relasi,” papar Dr. Anwar Efendi, M.Si., dalam Pelatihan Protokoler bagi Dosen, Karyawan, dan Ormawa di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Jumat (4/3).

Bertempat di Ruang Aula FE UNY, Pelatihan Protokoler ini diikuti lebih dari 50 peserta yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa. “Kalau keprotokoleran ini dijalankan dengan baik, tentu sudah ada kesan baik yang ditinggalkan, dan tidak terlalu bermasalah ketika mengundang si pembicara lagi,” lanjut Kepala Kantor Humas, Promosi, dan Protokol (KHPP) UNY ini.

Sementara itu, dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menuturkan, kegiatan ini sangat penting terutama karena para mahasiswa sering mengadakan seminar dengan pembicara penting. “Akhir-akhir ini mahasiswa makin berani mengundang narasumber sekelas menteri. Memang bagus, tetapi terkadang mereka lupa tidak melibatkan fakultas,” ungkapnya.

Dengan diadakan Pelatihan Protokoler ini, diharapkan mahasiswa makin paham bagaimana cara memperlakukan tamu. “Kami dari pihak fakultas juga akan siap membantu selama mahasiswa juga menjaga komunikasi. Jangan melangkah sendiri,” pesan Sugiharsono.

“Aturan protokoler menjelaskan hingga ke hal detail. Bahkan ketika (orang penting yang diundang) naik dan turun kendaraan pun ada aturannya,” ungkapnya. “Pada dasarnya, keprotokoleran itu mencakup lima aspek, yaitu Tata Upacara, Tata Ruang, Tata Tempat, Tata Warkat, dan Tata Busana. Tata Upacara mengatur seputar acara. Tata Ruang mengatur meja dan kursi bagi orang penting. Tata Tempat mencakup seputar tata penempatan orang-orang. Tata Warkat mengatur persuratan dan undangan. Sedangkan Tata Busana mengatur jenis pakaian dan atributnya,” tuturnya. (fadhli)

Pages