doktor

Kembangan Model Perencanaan SPMI bagi SMK, Umi Raih Gelar Doktor

Dosen Departemen Pendidikan Administrasi FEB UNY, Siti Umi Khayatun Mardiyah berhasil mempertahankan disertasinya dalam program doktoral prodi Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNY, Senin (5/6) lalu. Dalam sidang ujian terbuka yang dipimpin Ketua Penguji Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd., turut menjadi dewan penguji yaitu Prof. Dr. Lia Yuliana, M.Pd. (Sekretaris Penguji), Prof. Dr. Muhyadi (Promotor 1), Prof. Suyanto, M.Ed., Ph.D. (Promotor 2), Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd. (Penguji 2), dan Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd. (Penguji 1 dari Universitas Negeri Malang).

Umi mempertahankan disertasinya yang berjudul "Model Perencanaan Strategis Sistem Penjaminan Mutu Internal Berbasis Manajemen Risiko pada Sekolah Menengah Kejurusan di Daerah Istimewa Yogyakarta". Disertasi ini bertujuan untuk melahirkan model perencanaan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) berbasis manajemen risiko bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) . Penelitian ini berupaya menemukan kelemahan dan hambatan dalam model SPMI yang selama ini telah dijalankan, menghasilkan model konseptual yang baru, dan mengujicobakan model konseptual untuk mengetahui tingkat validitas dan kepraktisannya.

Dalam penelitiannya, Umi menyatakan bahwa model SPMI yang selama ini telah diterapkan sebenarnya sudah sesuai tuntutan Dinas Pendidikan. Namun model tersebut belum mempertimbangkan kebutuhan penjaminan mutu secara menyeluruh. Oleh karena itu, model perencanaan strategis SPMI berbasis manajemen risiko menjadi panduan sekolah dalam menyusun Rencana Strategis dengan mempertimbangkan aspek risiko. Hasil uji validitas model perencanaan strategis SPMI berbasis manajemen risiko pada SMK adalah sangat valid dengan rata-rata 4.6. Sedangkan hasil uji kepraktisan model ini adalah sangat praktis dengan rata-rata 4,57. Dengan demikian model perencanaan strategis SPMI berbasis risiko ini dinyatakan layak digunakan oleh SMK sebagai panduan untuk menyusun perencanaan strategis SPMI di sekolah. (fdhli)

Sunarta Earns Doctoral Degree in Economics

UNY Faculty of Economics and Business (FEB) Lecturer, Dr. Sunarta, M.M., M.Pd., CPMP earned his doctorate after defending his dissertation in front of the board of examiners in the field of Economics at FBE UII, last Tuesday (3/1). Sunarta presented his dissertation entitled "Antecedents and Consequences of Job Satisfaction in Reviewing Aspects of Psychological Contract Violations" with Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, Co-Promoter I Prof. Dr. Muafi, and Co-Promoter II Dr. Wisnu Prajogo. This dissertation was successfully defended before the board of examiners, namely Prof. Dr. Widodo, Dr. Zainal Mustafa Elqodri, and John Suprihanto, MIM, Ph.D.

Sunarta stated, in an organization, the arrangement of work relations between employees and the organization often does not only involve transactional and formal aspects but also is relational and formal.

In general, civil servants (PNS) will continue to work well even though they may receive unfair treatment from the organization. "Most civil servants, in receiving their basic rights, tend to be as is, nrima ing pandhum (-in Javanese)," said Sunarta.

This was reinforced by UII psychologist, Sus Budiharto, who stated that civil servants were more afraid of formal-written rules and procedures than simply fighting for or questioning promises that had been made by the organization.

The Management Department lecturer concluded that a fair working relationship, both formal-transactional and informal-relational, is needed to achieve employee job satisfaction and to control counterproductive behavior such as procrastination. Organizational justice is not only related to rewards or contributions that are distributed fairly, but also the importance of fair procedures and interactions. (fdhl-KR-ed:ekky)

Sunarta Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Ekonomi

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY, Dr. Sunarta, M.M., M.Pd., CPMP meraih gelar doktornya usai mempertahankan disertasinya di depan para dewan penguji di bidang Ilmu Ekonomi di FBE UII, Selasa (3/1) lalu. Sunarta mengangkat disertasi berjudul "Anteseden dan Konsekuensi Kepuasan Kerja Tinjauan Aspek Pelanggaran Kotrak Psikologis" dengan promotor Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, Co-Promotor I Prof. Dr. Muafi, dan Co Promotor II Dr. Wisnuu Prajogo. Disertasi ini berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji yaitu Prof. Dr. Widodo, Dr. Zainal Mustafa Elqodri, dan John Suprihanto, MIM, Ph.D.

Sunarta menyatakan, pada sebuah organisasi, pengaturan hubungan kerja antara pegawai dan organisasi seringkali tak hanya melibatkan aspek transaksional dan formal, tetapi juga bersifat relasional dan formal.

Pada umumnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan tetap bekerja dengan baik meskipun mungkin mendapatkan perlakuan kurang adil dari organisasi. "Kebanyakan PNS dalam menerima hak-hak dasarnya cenderung bersifat apa adanya, nrima ing pandhum," ungkap Sunarta.

Hal ini diperkuat psikolog UII, Sus Budiharto, yang menyatakan bahwa PNS lebih takut terhadap peraturan dan prosedur yang bersifat formal-tertulis daripada sekadar memperjuangkan atau mempertanyakan -janji-janji yang pernah diberikan oleh organisasi.

Dosen Departemen Manajemen ini menyimpulkan, hubungan kerja yang adil baik secara formal-transaksional ataupun informal-relasional diperlukan agar tercapai kepuasan kerja karyawan serta mengendalikan perilaku kontraproduktif seperti menunda-nunda pekerjaan (procrastination). Keadlian organisasional tidak hanya berkaitan dengan imbalan atau kontribusi yang terdistribusi secara adil, tetapi juga penting adanya prosedur dan interaksi yang adil. (fdhl-KR-ed:ekky)

Darsono Passed Away, A Sad Loss for UNY

The Faculty of Economics and Business (FEB) UNY lost one of its best alumni when Dr. (H.C.) Drs. H. Darsono passed away last Saturday (30/12). Darsono graduated from Cooperative Economics Education when UNY was still the Yogyakarta State Teachers' Training College (IKIP Negeri Yogyakarta). Born and raised in a lower-economy family, Darsono had to work while attending high school and college. After graduating, Darsono had a number of jobs, ranging from a high school teacher, doing the electronics business, to an office boy.

Darsono then founded the Sasmita Jaya Foundation which acquired the management of Universitas Pamulang. He realized his dream to help the underprivileged get higher education at this university. Universitas Pamulang stipulates that tuition fees are cheap and can be affordable to the lower middle class. From previously having more lecturers than students, now Universitas Pamulang already has tens of thousands of students from various community groups. Today Sasmita Jaya not only manages Universitas Pamulang but several private universities and schools.

Due to this contribution, Darsono was invited several times to television stations until later he received the title "Honorary Doctor" in Higher Education Management by the Universitas Negeri Yogyakarta in 2018. After getting a doctoral degree, he continued to try to run various businesses to support his educational institutions. Now Sasmita Jaya has a number of other business lines such as a bottled water company, a people’s bank credit, to contractor companies.

UNY invited him several times to be a keynote speaker, especially at alumni events. His contribution and passion in the field of education certainly deserve to be an example for anyone. Hopefully, there will be the 'next Darsonos' who are struggling to provide access to quality education for the underprivileged. (fdhl-ed:ekky)

 

Wafatnya Darsono Kehilangan Besar bagi UNY

Universitas Negeri Yogyakarta dan secara khusus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY kehilangan salah satu alumni terbaiknya kala Dr. (H.C.) Drs. H. Darsono meninggal dunia, Sabtu (30/12) lalu. Darsono adalah lulusan Pendidikan Ekonomi Koperasi kala UNY masih bernama IKIP Negeri Yogyakarta. Lahir dan tumbuh di keluarga yang tidak mampu, Darsono terpaksa bekerja sembari bersekolah SMA dan kuliah kala itu. Seusai lulus, Darsono kemudian menjalani sejumlah pekerjaan, mulai dari guru SMEA, berbisnis barang elektronik, hingga office boy.

Pria asal Bantul ini tidak lama kemudian mendirikan Yayasan Sasmita Jaya yang mengakuisisi pengelolaan Universitas Pamulang. Mimpinya untuk membantu kaum tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi terwujud di universitas ini. Universitas Pamulang menetapkan uang kuliah yang murah dan bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Dari yang semula jumlah dosennya lebih banyak, kini Universitas Pamulang sudah memiliki puluhan ribu mahasiswa dari berbagai kelompok masyarakat. Sasmita Jaya bahkan kini tidak hanya mengelola Universitas Pamulang, tetapi beberapa perguruan tinggi swasta dan sekolah.

Berkat kontribusinya ini, Darsono beberapa kali diundang ke stasiun televisi hingga kemudian mendapatkan gelar “Doktor Honoris Causa” Bidang Manajemen Perguruan Tinggi oleh Universitas Negeri Yogyakarta pada 2018 lalu. Mendapatkan gelar doktor tidak mengubah karakter Darsono yang peduli dengan kaum miskin. Dirinya tetap berupaya menjalankan berbagai bisnis agar usahanya di bidang pendidikan terus berkembang. Kini Sasmita Jaya memiliki sejumlah lini usaha lain seperti air minum kemasan, bank perkreditan rakyat, hingga perusahaan kontraktor.

UNY dan khususnya FEB UNY juga beberapa kali mengundangnya untuk menjadi narasumber terutama dalam acara-acara alumni. Kontribusi dan jejak semangatnya di bidang pendidikan tentu layak menjadi teladan bagi siapapun baik yang merasa tidak mampu secara ekonomi – karena dirinya pun berangkat dari ekonomi lemah – maupun yang merasa memiliki harta berlebih – karena usahanya dia gunakan untuk memajukan pendidikan. Semoga akan lahir Darsono-Darsono lainnya yang berjuang memberikan akses pendidikan berkualitas bagi kalangan tidak mampu. (fdhl-ed:ekky)

Ali Muhson Kembangkan Asesmen Autentik Pembelajaran Ekonomi

Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY Ali Muhson, M.Pd ditetapkan sebagai Doktor ke-452 Program Pascasarjana dan Doktor ke-217 bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan setelah berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul "Model Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas" di hadapan dewan penguji. Dalam ujian terbuka doktor dan pelepasan doktor ke-452 pada Rabu (30/1) lalu, bertindak selaku penguji utama Prof. Nahiyah Jaidi, Penguji Prof Badrun Kartowagiran, Promotor Prof Zamroni, Ko-Promotor Sumarno, Ph.D, Sekretaris Penguji Dr. Heri Retnawati, dan Ketua Penguji Prof. Marsigit.

Ali Muhson menyusun model asesmen autentik pembelajaran ekonomi untuk mengukur kemampuan peserta didik melalui empat aspek yaitu proses pembelajaran, pengetahuan, sikap, dan perilaku. Model asesmen ini dikembangkan dengan mengacu pada komponen penliai yang diperlukan dalam mengukur proses dan hasil belajar ekonomi. Untuk aspek proses pembelajaran diukur dari tiga konstruk, yakni kegiatan tatap muka, diskusi, dan pengerjaan tugas. Instrumen yang dikembangkan berupa tes situasional dengan jumlah alternatif jawaban ebanyak empat buah.

Aspek pengetahuan ekonomi yang diukur adalah pengetahuan tentang konsep dasar ekonomi yang meliputi pengertian ilmu ekonomi, masalah ekonomi (kelangkaan dan kebutuhan yang relatif tidak terbatas), pilihan dan skala prioritas, kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan, biaya peluang, serta motif dan prinsip ekonomi. Instrumen yang dikembangkan berupa tes objektif dengan lima alternatif jawaban. Jumlah butir yang dikembangkan untuk aspek ini sebanyak 18 butir.

Aspek sikap diukur dari empat konstruk, yaitu kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Instrument yang dikembangkan berupa tes situasional dengan jumlah alternatif jawaban sebanyak tiga buah. Jumlah butir pertanyaan yang dikembangkan adalah 12 butir pertanyaan dengan rincian konstruk kejujuran 2 butir, kemandirian 5 butir, kedisiplinan 3 butir, dan tanggung jawab 4 butir.

Aspek perilaku diukur dari empat konstruk, yaitu hemat/efisien, kreatif, kerja keras, dan tidak konsumtif. Instrumen yang dikembangkan berupa tes situasional dengan jumlah alternatif jawaban sebanyak tiga buah. Dengan model tersebut, diharapkan hasil penilaian dapat menggambarkan secara komprehensif performance peserta didik.

Asesmen autentik ini lantas diujicobakan ke 6 sekolah di Kabupaten Bantul melibatkan 6 guru dan 528 siswa. Hasil asesmen menunjukkan, tingkat pencapaian yang paling rendah dilihat dari empat aspek yang diukur di atas adalah pada penguasaan pengetahuan, sedangkan aspek perilaku termasuk dalam kategori baik. Ali berharap, potret yang dihasilkan dari asesmen autentik ini dapat dimanfaatkan untuk merancang proses pembelajaran, khususnya merancang feedback untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Dengan demikian, kemampuan peserta didik diharapkan lebih berkembang secara optimal. (fadhli)

Pages