bakti sosial

FE UNY Ajak Peduli Pantai

Kebudayaan bukan hanya soal seni pertunjukan. Tetapi segala hal yang menjaga kelestarian alam semesta. Dalam kebudayaan Jawa, ada konsep Tri Hita Karana. Konsep ini mengharuskan manusia menjaga keharmonisan antara manusia dengan Sang Pencipta, manusia dengan alam semesta, dan manusia dengan sesamanya. Akhir-akhir ini, kita dikejutkan dengan fenomena alam yang meresahkan. Tak bisa disangkal, hal ini juga disebabkan sebagiannya karena ulah manusia sendiri. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo Untung Waluyo dalam acara Bersih-Bersih Pantai di Pantai Glagah Kulonprogo, Minggu (03/12) lalu.

Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa D3 Sekretari “Society of Secretary” (SOS) Fakultas Ekonomi (FE) UNY sebagai praktik mata kuliah Event Organizer yang diampu oleh dosen Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma. Dalam sambutannya, Chusnu mengungkapkan acara ini merupakan acara kelas sekaligus sosial. “Semoga berguna bagi masyarakat. Selain itu, semoga menambah softskill para mahasiswa. Ini bekal yang penting bagi mahasiswa; bagaimana membuat proposal yang menarik, lobbying, negosiasi, dan lain-lain,” ujar Chusnu.

Ketua Pengelola Pantai Glagah Badri memberikan apresiasinya terhadap kepedulian kampus. “Ini menjadi inspirasi bagi anggota paguyuban dalam menjaga kebersihan dan keindahan pantai,” terang Badri.

Diikuti oleh lebih dari 80 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi serta masyarakat setempat, para peserta membersihkan kotoran-kotoran dan sampah di sejumlah tempat di Pantai Glagah. Dalam acara yang didukung oleh Kementerian Agama DIY, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata Kulonprogo, dan Dinas Kebudayaan Kulonprogo ini, para peserta dihadapkan tantangan pantai yang baru saja terkena siklon Cempaka sepekan sebelumnya. Hal ini tampak dari bangkai pohon dan tanaman yang memenuhi garis pantai dan sejumlah kios pedagang yang tergenang air dari laguna.

Para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan berlomba untuk mengumpulkan sampah terbanyak. Dalam membersihkan pantai, rombongan juga dibantu oleh Paguyuban Warga Terdampak Bandara Pantai Selatan (Patra Pansel). Acara juga diramaikan oleh seni pertunjukan Jathilan oleh Sanggar Seni Tanjungsari serta bazaar dari para pihak pendukung acara. (fadhli)

Pages